Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, Wasyukuillah, Binikmatillah, Walailaha illallah, Allahu Akbar. Semoga kita semua diberikan kepaham dalam mengarungi Ilmu kehidupan milikNYA.
Hampir kebanyakan Mahasiswa tidak menyukai Matakuliah Statistika, karena selalu mengalami kesulitan dalam mengikuti dan memahami matakuliah tersebut. Hal ini sering dihadapi saat dosen pertama kali masuk kelas, memberikan kesan tidak bersahabat, wajah killer, ja’im ( Jaga Image ) dan ditambah lagi senyumnya yang mahal. Kalau sudah begini pasti mahasiswa semakin kalut dan pusing, satu jam setengah terasa lama sekali. Sudah kebayang dibenaknya pasti menghitung, Angka dan menghapal rumus-rumus.
Berbicara masalah angka, tanpa pernah di sadari sebenarnya dalam kehidupan ini kita selalu berhadapan dengan angka. Mulai sejak bangun tidur, misalnya kita selalu melihat penunjuk waktu, Jam berapa sekarang ? jawabannya Angka, lalu beberapa saat kemudian jam berapa harus berangkat ke Kampus atau ke tempat kerja pasti kita harus memperhatikan angka-angka itu supaya tidak terlambat. Pada saat kita membayar ongkos Angkot kita juga berhadapan dengan angka, berapa ongkos yang harus dibayar ? Angka.
Didalam phenomena dan kejadian alam diukur dengan angka, misalnya kejadian bencana alam gempa bumi kekuatannya diukur dengan angka, temperature diukur dengan Angka, kalau kita sakit dokter dan perawat memonitor kesembuhan dengan menggunakan angka semua tercatat dalam MEDEX Report. Indikator sosial ekonomi juga menggunakan angka, bahkan bentuk-bentuk pernyataan kualitatif untuk keperluan perhitungan selalu di buat bentuk kuantitatif ( angka ).
Namun dari semua yang disebutkan diatas, apakah ada yang memperhatikan dan mencatat angka-angka tersebut kemudian membaca phenomena-penomena alam tersebut dari angka-angka tersebut yang dikumpulkan dengan menganalisa data. Untuk itulah Statitistika sangat diperlukan dalam proses pengumpulan data, menganalisa data, menginterprestasikan dan membuat kesimpulan.
Semoga Statistika tidak lagi menjadi matakuliah yang menyebalkan karena sudah mengetahui kegunaan dalam kehidupan sehari-hari.
Salam,
H. Sariyanto. S.Si, MM
sebenarnya aku suka banget dengan statistika, tetapi seiring dengan berjalannya waktu dan tidak lagi menggunakan statistik dalam mengolah data penelitian jadi ilmu itu semakin menghilang dari kepala he he..
BalasHapusAdalah hal biasa manakala ilmu yang pernah kita pelajari dan tidak pernah digunakan lagi, sudah hampir dipastikan akan dirasakan hilang dari kepala. Kondisi itu sebenarnya bukan hilang tapi mengendap tertumpuk dengan ilmu-ilmu baru dan yang paling disukai saat ini. Tapi apabila diperlukan akan ingat kembali.
BalasHapusternyata aku mendapat respon..he he, lama enggak buka internet, baru sekarang buka buka lagi..
BalasHapusya memang begitu, tetapi setelah setiap tahun membimbing mahasiswa menulis skripsi mau tidak mau harus membuka lagi tumpukan itu, meskipun tidak se'clear' dahulu tetapi lumayan masih ingat juga..
statistik memang sangat membantu, asal kita menggunakan secara benar..
kuantitatif dan kualitatif adalah dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan
Sangat setuju sekali, Kualitatif dan Kuantitaif adalah dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Penelitian-penelitian sosialpun walau kebanyakanya menggunakan penelitian kualitatif namun dalam mendeskripsikan hasil penelitian tidak jarang menggunakan distribusi frekuensi dan skala pengukuran yang digunakan Nominal & Ordinal.
BalasHapusTerima kasih atas perhatiaanya dan mau mampir diblog ini.
Salam, Semoga sukses selalu.